Pages

Senin, 20 Oktober 2014

Peran e-commerce dalam Ekonomi Aktif


Electronic Commerce (Perniagaan Elektronik), sebagai bagian dari Electronic Business (bisnis yang dilakukan dengan menggunakan electronic transmission),Secara umum E-Commerce dapat didefinisikan sebagai segala bentuk transaksi perdagangan/perniagaan barang atau jasa (trade of goods and service) dengan menggunakan media elektronik. E-commerce digunakan sebagai transaksi bisnis antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain, antara perusahaan dengan pelanggan (customer), atau antara perusahaan dengan institusi yang bergerak dalam pelayanan public.

PERAN E-COMMERCE DALAM EKONOMI AKTIF

Berkembangnya dunia maya maka berkembang pula lah berbagai bentuk macam web ataupun blog. Kemudian mulai muncullah berbagai macam iklan, dari berbagai alamat web yang menawarkan pemasangan iklan juga request pemasangan iklan.
Dengan adanya iklan diberbagai dunia maya ini, memberikan banyak pendapatan, pendapatan yang didapatkan pun berbeda-beda sesuai dengan dari mana tempat kita request pemasangan iklan. Dengan cara ini, perusahaan-perusahaan dapat menjangkau pelanggan di seluruh dunia.

CONTOH E-COMMERCE

a.     Belanja Online

Membeli dan menjual barang di Internet adalah salah satu contoh paling populer dari e-commerce. Penjual membuat etalase produk di internet layaknya outlet ritel. Pembeli dapat mencari dan membeli produk dengan klik mouse. Contoh populer untuk tempat belanja secara online adalah Amazon.com.

b.     Pembayaran Elektronik

Ketika kita membeli barang secara online, perlu ada mekanisme untuk membayar online juga, yang mana melakukan pembayaran cukup dengan mengetikkan sederetan angka dan kode serta klik mouse yang dilakukan pada komputer yang online

Pembayaran elektronik adalah cara yang efisien dikarenakan tidak lagi memerlukan proses menulis dan mengirimkan cek atau tagihan. Pembayaran secara online juga menutupi celah keamanan yang timbul pada sitem pembayaran yang dilakukan dalam mata uang kertas.

c.      Lelang online

Situs lelang online terkenal adalah eBay. Lelang fisik telah lama populer mendahului lelang online, tetapi Internet membuat lelang bisa diakses oleh sejumlah besar pembeli dan penjual. Pelelangan online merupakan mekanisme yang efisien untuk penemuan harga. Banyak pembeli online lebih tertarik dengan mekanisme lelang daripada belanja di toko biasa.
 
d.     Internet Banking

Sekarang ini sangat memungkinkan bagi kita untuk melakukan keseluruhan transaksi perbankan tanpa harus beranjak dari kursi rumah kita mengunjungi cabang bank terdekat. Keterhubungan antara website dengan rekening bank, dan dengan kartu kredit merupakan pokok utama dalam e-commerce.

e.     Tiket online

Tiket pesawat terbang, tiket film, tiket kereta api, tiket pertunjukan musik, tiket pertandingan olahraga, tiket konser musik, dan hampir semua jenis tiket dapat dipesan secara online. Membeli tiket secara online menjadikan kita tidak harus capek mengantri di depan loket penjualan tiket.

JENIS E-COMMERCE

E-commerce dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis pengguna dalam transaksi:

o   Bisnis ke Bisnis (B2B)

Transaksi B2B e-commerce adalah sebuah transaksi yang melibatkan dua pihak yang sama-sama organisasi atau pelaku bisnis seperti, produsen, pedagang, pengecer dan sejenisnya.

o   Business ke Konsumen (B2C)

Transaksi antara penjual, produsen dengan konsumen pemakai produk.

o   Konsumen untuk Konsumen (C2C)

Agak susah mengartikan C2C tapi beberapa transaksi awal dalam sistem ekonomi global melibatkan barter - jenis transaksi C2C. Situs lelang adalah contoh yang baik dari C2C e-commerce.

PERAN IDEA UNTUK E-COMMERCE INDONESIA
Akhir-akhir ini geliat masyarakat Indonesia dalam belanja online meningkat pesat. MasterCard WorldWide melaporkan bahwa 57% orang Indonesia sudah familiar dengan belanja online. Hal tersebut juga diperkuat dengan pemain di dunia e-commerce yang juga terus bertambah. Fenomena ini membuat terciptanya industri yang sehat, baik lewat regulasi dan infrastruktur yang rapi menjadi sangat penting.
Internet dan E-Commerce Policy adalah bagian penting dari pertumbuhan baru ekonomi di Indonesia. idEA sebagai Asosiasi E-Commerce Indonesia pun hadir untuk berbagi tentang perkembangan industri internet dan e-commerce di Indonesia. Berbagai hal seperti kebijakan pemerintah Indonesia terkait dunia internet dan E-Commerce yang terus berkembang pesat pastinya dibutuhkan dalam perjalanan pertumbuhan baru Ekonomi Indonesia. Disinilah peran asosiasi seperti idEA dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan E-Commerce di Indonesia. idEA hadir sebagai jembatan dan menjalin hubungan yang baik antar pemain dalam industri dengan para mitra industri secara berkesinambungan, termasuk diantaranya dengan pemerintahan dalam hal regulasi yang berkaitan dengan kepentingan industri, maupun dengan asosiasi lain yang secara langsung menjadi elemen penting dalam pengembangan ekosistem industri e-Commerce.
Daniel Tumiwa selaku Chairman IdEA, mengatakan bahwa idEA berkomitmen untuk secara aktif turut mengedukasi pasar untuk bertransaksi online secara aman dan nyaman. idEA pun siap mendukung program-program yang terkait dengan hal tersebut.
idEA sendiri berdiri dipelopori oleh 10 perusahaan e-commerce besar di Indonesia, seperti Berniaga.com, Bhinneka.com, Blibli.com, Google, Dealgoing, Gramedia.com, IPAYMU, Kaskus, Livingsocial, dan Multiply. “Melalui idEA Internet & E-Commerce Policy Seminar, besar harapan kami Asosiasi ini dapat menjadi yang terdepan dalam mengakselerasi pertumbuhan yang sehat dalam industri e-commerce di Indonesia sehingga menjadi salah satu penggerak utama dalam ekonomi digital baru di Indonesia. Kami pun menyambut semakin banyak perusahaan e-commerce untuk bergabung dalam asosiasi untuk berkolaborasi dalam memajukan industri e-commerce di Indonesia,” jelasnya.

Daftar Pustaka :

http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2013/04/10/peran-idea-untuk-e-commerce-indonesia-544856.html

Dampak Globalisasi pada Kebudayaan Indonesia

Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang tidak mengenal batas wilayah dan menghubungkan antara masyarakat di suatu negara dengan masyarakat di negara lain di seluruh dunia. Globalisasi berangkat dari suatu gagasan untuk menyatukan tatanan antar bangsa yang diharapkan menjadi sebuah kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa- bangsa di dunia internasional. Sebagai proses yang berkesinambungan, globalisasi mampu mengurangi kendala dimensi ruang dan waktu sehingga interaksi antar bangsa bisa dilakukan dengan cepat dan tepat. Dengan dukungan teknologi informasi dan komunikasi, globalisasi merambah semua sektor kehidupan dan memberi pengaruh yang signifikan pada tatanan masyarakat dunia.


Indonesia sebagai salah satu Negara berkembang di dunia juga mengalami dampak dari pesatnya pengaruh globalisasi. Sebagaimana yang terjadi di negara lain, globalisasi memberi pengaruh yang positif dan negatif terhadap kehidupan masyarakatIndonesia. Pengaruh globalisasi terhadap budaya nasional meliputi berbagai sector kehidupan seperti budaya dalam bidang politik, ekonomi, dan sosial - yang secara cepat maupun lambat mempengaruhi identitas kebudayaan nasional Indonesia.


Pengaruh positif globalisasi terhadap budaya berpolitik adalah tumbuhnya kesadaran untuk menjalankan pemerintahan secara terbuka dan demokratis sebagaimana yang telah dijalankan oleh negara-negara demokratis di seluruh duniaPada sektor ekonomi,dengan terbukanya pasar internasional,budaya bersaing secara positif sudah mulai mempengaruhi pola pikir mayoritas pengusaha di Indonesia. Budaya tersebut memotivasi para pelaku usaha untuk menciptakan produk barang dan jasa yang mampu bersaing di masyarakat international. Pada bidang sosial,globalisasi menularkan budaya berpikir global, etos kerja dan disiplin yang tinggi serta semangat untuk maju yang pada akhirnya mencipatkan identitas bangsayang lebih positif di tingkat dunia.


Di sisi lain, globalisasi juga memberi pengaruh negatif pada budaya nasional Indonesia. Pada percaturan politik, globalisasi yang didukung faham demokasi dan liberalisme lambat laun mengikis nilai-nilai budaya luhur dalamPancasila. Budaya voting yang mengabaikan semangat musyawarah untuk mufakat adalah contoh nyata dari pengaruh negatif globalisasi berfaham demokrasi. Pada bidang ekonomi, budaya cinta produk dalam negeri yang digalakkan sejak Orde Baru sudah terkikis dengan maraknya produk luar negeri (misalnya Coca Cola, Pizza Hut, Apple,dan Dolce and Gabbana). Pada bidang sosial, sebagian besar mayarakat Indonesia, terutama generasi muda, mulai lupa dengan identitas diri bangsa Indonesia. Hal ini disebabkan begitu mudahnya mereka meniru budaya dan gaya hidup negara lain, misalnya K-Pop,RapHip-HopPunk, Harajuku, Capoeira,dan lain-lain. 

Ditengah krisis budaya dan identitas nasional ini, muncullah organisasi-organisasi militan yang membawa semangat keagamaan dan nasionalisme. Organisasi-organisasi tersebut (FPI, FBR, Hisbut Tahrir, dan lain-lain) secara umum bertujuan  ‘menjaga kemurnian ajaran agama’ dan mengedepankan kearifan lokal dari budaya nasional yang mulai luntur di kalangan masyarakat Indonesia