Pages

Minggu, 25 Januari 2015

Teknologi di Balik Black Box

 Kotak hitam atau black box adalah sekumpulan perangkat yang digunakan dalam bidang transportasi - umumnya merujuk kepada perekam data penerbangan (flight data recorder; FDR) dan perekam suara kokpit (cockpit voice recorder; CVR) dalam pesawat terbang.


Fungsi dari kotak hitam sendiri adalah untuk merekam pembicaraan antara pilot dan pemandu lalu lintas udara atau air traffic control (ATC) serta untuk mengetahui tekanan udara dan kondisi cuaca selama penerbangan. Walaupun dinamakan kotak hitam tetapi sesungguhnya kotak tersebut tidak berwarna hitam tetapi berwarna jingga (oranye). Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan pencarian jika pesawat itu mengalami kecelakaan.

Penempatan kotak hitam ini dilakukan sedemikian rupa sehingga mudah ditemukan. Umumnya terdapat dua unit kotak hitam yang diletakkan pada bagian depan pesawat dan bagian ekor pesawat, yang diyakini merupakan bagian yang utuh ditemukan.

Keduanya baik FDR dan CVR mengumpulkan dan menyimpan data dari berbagai sensor pesawat dalam unit memori yang dirancang untuk bertahan hidup kecelakaan. FDR mencatat parameter penerbangan yang telah ditentukan, baik wajib maupun non wajib secara terus-menerus selama 25 jam. CVR menangkap semua suara di kokpit seperti percakapan, suara mesin, kebisingan roda pendaratan, suara peringatan dan transmisi radio secara terus menerus selama 30 menit. Black box ini merekam 88 parameter wajib yang dikelompokkan dalam 11 grup yaitu waktu dalam GMT atau yang telah berlalu, altitude pesawat, kecepatan pesawat, akselarasi vertikal, magnetic heading, pitch attitude, roll attitude, flap position, tenaga tiap mesin, waktu tiap transmisi radio dan control column position atau control surface position.

Untuk membantu menemukan setelah kecelakaan pesawat yang terjadi di laut, keduanya baik FDR maupun CVR masing-masing memiliki perangkat perekam yang terpasang yang disebut sebagai Underwater Locator Beacon (ULB). Perangkat ini segera aktif segera setelah perekam dalam kontak bersentuhan dan tercelup air dan dapat terdeteksi sampai kedalaman sedalam 14.000 kaki. Semua perekam melalui tes yang tak terhitung jumlahnya. Sebagai contoh, salah satu black box perekam, L-3 FA 2100 menjalani tes dalam kobaran api sampai 1.110 °C selama satu jam dan dalam panas 260°C selama 10 jam. Alat itu juga dapat bekerja pada temperatur minus 55°C hingga plus 70°C dan dapat merekam minimal 25 jam data penerbangan.

National Geographic menulis bahwa black box pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuwan muda Australia bernama Dr. David Warren. Saat itu Warren bekerja di Laboratorium Penelitian Aeronautical di Melbourne pada pertengahan 1950-an, ia terlibat dalam investigasi kecelakaan yaitu pada seputar kecelakaan misterius pesawat bertenaga jet pertama di dunia komersial, Comet. Ia menyadari bahwa black box akan berguna bagi penyidik jika ada rekaman apa yang terjadi di pesawat sebelum kecelakaan itu, ia harus bekerja pada perekam data dasar penerbangan. Unit untuk demonstrasi pertama kali diproduksi pada 1957, tapi tidak sampai 1960, setelah kecelakaan pesawat yang tak diketahui di Queensland itu, Australia menjadi negara yang pertama di dunia yang membuat black box wajib bagi semua pesawat komersial.

Referensi :
id.wikipedia.org/wiki/Kotak_hitam
teknologi.kompasiana.com/terapan/2015/01/12/membedah-isi-black-box-dan-kisah-ditemukannya-black-box-qz8501-701748.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar