Pages

Senin, 17 April 2017

Etika

Istilah etika berasal dari bahasa Yunani kuno. Bentuk tunggal kata etika yaitu ethos sedangkan bentuk jamaknya yaitu taetha. Ethos mempunyai banyak arti yaitu, tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan/adat, akhlak, watak, perasaan, sikap, cara berpikir. Sedangkan arti ta etha yaitu adat kebiasaan.
Arti dari bentuk inilah yang melatar belakangi terbentuknya istilah etika yang oleh Aristoteles dipakai untuk menunjukkan filsafat moral. Jadi, secara etimologi ( asal usul kata ), etika mempunyai arti yaitu ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan.
Etika merupakan suatu ilmu yang membahas perbuatan baik dan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia. Dan etika profesi terdapat suatu keadaan yang kuat untuk mengindahkan etika profesi pada saat mereka ingin memberikan jasa keahlian profesi kepada masyrakat yang memerlukan.
Dalam pergaulan hidup bermasyarakat, bernegara hingga pergaulan hidup tingkat internasional diperlukan suatu sistem yang mengatur bagaimana seharusnya manusia bergaul. Sistem pengaturan pergaulan tersebut menjadi saling menghormati dan dikenal dengan sebutan sopan santun, tata krama, protokoler, dan lain-lain.
Maksud pedoman pergaulan tidak lain untuk menjaga kepentingan masing-masing yang terlibat agar mereka senang, tenang, tentram, terkindung tanpa merugikan kepentingannya serta terjamin agar perbuatannya yang tengah dijalankan sesuai dengan adat kebiasaan yang berlaku dan yang tidak bertentangan dengan hak-hak asasi umumnya. Hal itulah yang mendasari tumbuh kembangnya etika di masyarakat kita.
Menurut para ahli maka etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk. Perkataan etika atau lazim juga disebut etik, berasal dari kata ethos yang berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik, seperti yang dirumuskan oleh beberapa ahli:
a)      Drs. O.P. Simorangkir, bahwa etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.
b)      Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika ilsafat bahwa etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal.
c)      Drs. H. Burhanudin Salam bahwa etika adalah cabang filsafat yang berbicra mengenai nilai dan norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam hidupnya.
Macam-macam Etika
1.      Macam-macam Etika
Ada macam-macam etika yang harus kita pahami bersama dalam menentukan baik dan buruk priaku manusia:
a.       Etika Deskriptif
Etika Deskriptif yaitu etika yang berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap dan prilaku manusia dan apa yang dikerja oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatau yang bernilai
 Artinya Etika deskriptif tersebut berbicara mengenai fakta secara apa adanya, yakni mengenai nilai dan perilaku manusia sebagai suatu fakta yang terkait dengan situasi dan realitas yang membudaya. Dapat disimpulkan bahwa tentang kenyataan dalam penghayatan nilai atau tanpa nilai dalam suatu masyarakat yang dikaitkan dengan kondisi tertentu memungkinkan manusia dapat bertindak secara etis.
Contohnya:  Mengenai masyarakat Jawa yang mengajarkan tatakrama berhubungan dengan oranag yang lebih tua dari pada kita.
b.      Etika Normatif
Etika Normatif yaitu etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola prilaku yang ideal yang saharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai.
Contohnya: Etika yang bersifat individual seperti kejujuran, disiplin, dan tanggung jawab.
c.       Metaetika
Pendekatan  ini lebih menekankan bagaimana gagasan etika berasal dan apa maknanya. Pendekatan ini lebih bersifat kebahasaan atau pemaknaan atas segala ucapan moral atau dapat di sebut jalan atau jembata menuju etika itu sendiri.
 Manfaat Etika
a.       Dapat membantu suatu pendirian dalam beragam pandangan dan moral.
b.      Dapat membantu membedakan mana yang tidak boleh dirubah dan mana yang boleh dirubah.
c.       Dapat menyelesaikan masalah-maslah moralitas maupaun sosial lainnya yang membingunkan masyarakat dengan pemikiran yang sistematis dan kritis.
d.      Berusaha menyelidiki suatu masalah sampai ke akar-akarnya bukan hanya sekedar ingin tahu tanpa memperdulikan.

Referensi :
https://firmansyam22.blogspot.co.id/2015/11/makalah-pengertian-etika-dan-sopan.html
http://nurulfahmikesling.blogspot.co.id/2015/12/mata-kuliah-etika-profesi-sanitarian.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar