Pages

Jumat, 07 November 2014

Harapan Untuk Presiden Baru




Pemilu 2014 menjadi harapan baru bagi rakyat Indonesia. Rakyat ingin pemimpin baru yang mementingkan kepentingan rakyat umum. Rakyat menginginkan pemimpin yang tahan banting, mampu menciptakan terobosan baru dengan program kerakyatannya, bersih dari KKN dan tentunya berani memberantas korupsi. Pemimpin yang memberi tauladan baik, pemimpin yang tidak gila harta, dan yang bertanggung jawab terhadap Tuhan dan negaranya. Setiap negara pasti mendambakan sosok Presiden yang dapat dibanggakan di hadapan negara lain. Sosok presiden yang peduli dan mementingkan rakyat dari negaranya. Begitu pula dengan rakyat Indonesia yang rindu dan mendambakan kehadiran sosok pemimpin yang menjamin kesejahteran dan mengayomi rakyat negaranya.
Dalam rentang yang pendek, katakanlah 3 -6 bulan, kita ingin menyaksikan tanda-tanda optimiste gerak langkah pemerintahan Jokowi-JK pada jalan atau “track-nya” untuk menyelesaikan persoalan bangsa sbb :
1.      Semoga presiden dan wakil presiden bisa bekerja selama 5 tahun, tidak ada musibah politik dan upaya penghentian di tengah jalan, dan bisa piawai dalam dukungan politik di DPR dan MPR, sehingga persetujuan anggaran untuk dana program kementerian bisa disetujui DPR
2.      Presiden didukung oleh menteri-menteri dan kepala lembaga yang cakap dan profesional, anti korupsi dan bekerja secara komprehensif, sinergis, dan harmonis antar program/sektor/daerah. Menteri-menteri memberi contoh yang baik dalam bersikap dalam mengelola anggaran dan bebas korupsi.
3.      Semoga pada era Jokowi, stabilitas keamanan tetap terjaga, adanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan pemerataan pembangunan ke seluruh negeri, tidak ada disparitas antara Jawa dan di luar Jawa antara wilayah barat dan timur.
4.      Tegakkan hukum dan babat pelaku korupsi dan KKN, hukum tidak tumpul ke atas dan tajam ke bawah, tapi terapkan menyeluruh  sesuai semangat “justice for all”, di depan hukum semuanya sama.
5.      Prioritaskan program yang menyangkut kebutuhan dasar (basic need) yaitu masalah pendidikan, kesehatan, perumahan, sandang dan pangan. Mudahkanlah akses rakyat dalam pendidikan yang bermutu dan murah (rencananya program Indonesia Pintar), lanjutkan dengan lebih tertata program pelayanan kesehatan (yang dicover via BPJS) dengan akses yang lebih luas, sinkronkan program perumahan murah dan tata kota dengan supervisi yang lebih ketat di seluruh Indonesia dan kebutuhan pangan dalam negeri yang lebih berlimpah, jangan tersisih dengan pangan impor, serta perhatian dengan produk sandang dan ekonomi kreatifnya yang berasal dari dalam negeri.
6.      Program yang berkaitan dengan penanggulangan kemiskinan lebih harmonis, sinergis, satu data (single data untuk seluruh program) yang lebih akurat ( terutama untuk program kesehatan, pendidikan, raskin, etc), pendekatan tidak hanya secara proyek tapi secara holistik pada upaya mengangkat pendapatan keluarganya secara layak, sehingga angka kemiskinan turun nyata.
7.      Perbaikan pelaksanaan tata kelola birokrasi, terutama era otonomi daerah antar propinsi/kab/kota, dalam keselarasan aturan dengan pusat, keselarasan anggaran dan keselarasan perencanaan, ada sinkronisasi di semua lini dalam hubungan pusat dan daerah, terutama meningkatnya supervisi pusat pada birokrasi dan pengelolaan SDM di daerah, agar lebih standar, seragam dan birokrasi bersih dan profesional tanpa KKN.
8.      Perbaikan sarana transportasi  untuk komunikasi jalan, darat, laut dan udara yang lebih terpadu dan terkoneksi ke seluruh pulau. Juga komunikasi antar wilayah dan dunia,melalui kabel, seluler atau media lain. Terutama akses ke tempat terpencil, tidak ada lagi wilayah “blank spot” dan wilayah susah diakses/dijangkau.
9.      Dalam kehidupan demokrasi, semoga Jokowi-JK lebih mendorong agar rakyat berkesadaran dalam fakta majemuknya rakyat Indonesia, dan berkurang konflik sosial, kelompok ektrimis agama yang kurang toleran, bukan hanya slogan. Berilah contoh yang baik dalam menyikapi perbedaan, memadukan perbedaan dan menyatukan keanekaragaman dalam kekompakan suku agama dan ras negeri kita yang pluralis.
10. Dalam hubungan presiden dan wapres, semoga presiden dan wakil presiden kompak, pada “tone” dan “ritme” yang selaras, dalam semua kebijakan menyelesaikan masalah. Semoga Jokowi-JK saling bahu-membahu, tidak seperti matahari kembar, melangkah satu arah, tidak saling meninggalkan, namun saling menguatkan dan sinergis.
Itulah beberapa harapan pada presiden baru. Tentu masih banyak yang belum ditulis, namun saya berharap presiden Jokowi-JK bisa lebih baik setidaknya pada 10 harapan yang ditulis di atas, dan akan menimbulkan realisasi harapan yang lain, sebagai salah satu harapan dari salah satu pendukung yang memilihnya. Selamat bekerja Jokowi-Jk, rakyat mendukung langkahmu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar