Pages

Jumat, 07 November 2014

Pesta Rakyat Menyambut Presiden Baru




Joko Widodo (Jokowi), sang presiden terpilih, ibarat fenomena yang mampu mengubah dan membentuk tradisi baru masyarakat dalam berdemokrasi.
Apatisme masyarakat terhadap pemerintah yang sudah jamak dalam enam kali suksesi kepemimpinan di Tanah Air ibarat terkikis saat fenomena Jokowi merebak.
Kemudian menjadi wajar ketika pelantikannya sebagai presiden ke-7 RI ditandai dengan gegap gempita pesta rakyat dari mulai arak-arakan dengan kereta kuda, pesta kuliner di sepanjang jantung kota Jakarta, hingga ribuan orang tumpah ruah di sepanjang jalan sejak dari Gedung MPR/DPR hingga Istana Merdeka.
Masyarakat menyambut dan mengelu-elukan presiden baru tersebut dengan syukuran besar yang diwarnai konser musik hingga malam harinya.
Jokowi pun seakan diantar oleh rakyatnya ke Istana dengan cara-cara yang belum pernah dilakukan dalam sepanjang sejarah Indonesia.
Pesta tersebut sama seperti  pelantikan presiden di Gedung Putih, Amerika Serikat, sebagai negara yang telah mapan dalam hal demokrasi.
Pesta pelantikan Jokowi-JK merupakan sebuah tradisi yang bagus dan harus dibiasakan oleh para pemimpin.
Tradisi ini akan dikenang sejarah sebagai cermin betapa semakin dewasanya wajah demokrasi Indonesia.
Daya Tarik Pelantikan Presiden Jokowi menandai mulai saat ini Indonesia memiliki tradisi baru dalam menyambut presiden terpilih, serupa dengan banyak negara lain di dunia yang memiliki sejarah besar.
Hal itu layak menjadi satu kebanggaan meskipun sehari sebelum pelantikan para pelaku industri pariwisata sempat mengkhawatirkan adanya kisruh yang potensial mengganggu kinerja sektor pariwisata.
Pesta rakyat menyambut pemimpin baru bisa meningkatkan perhatian publik yang lebih luas terhadap Jakarta.
 Nyatanya memang semua mata bahkan hingga dunia internasional tertuju ke Jakarta yang sedang menyelenggarakan hajat besar menyambut pemimpin baru.
Tradisi baru menyambut presiden terpilih itu diharapkan bukan cuma eforia sesaat.
Pemerintah Jokowi tidak boleh lupa diri tenggelam dalam pesta rakyat yang seakan menggambarkan betapa rakyat mencintainya, mengelu-elukannya, sekaligus ingin sekali dekat dengannya.
Cinta rakyat adalah tentang segudang amanah yang harus segera diwujudkan menuju Indonesia yang adil, makmur, sentosa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar